Orang iman selalu haus akan ilmu. (gambar : ilustrasi) |
LPM : 35
Wa qola Rosulullohi SAW inna min achlaqil mu'min quwwatan fii diin wa khazman fii linin wa imanan fii yaqin wa khirshon fii 'ilmin wa syafaqotan fii miqotin wa khilman fii 'ilmin.
Yang artinya :
Dan bersabda Rosulullohi SAW sesungguhnya dari (sebagian) akhlaknya org iman
kuat dalam agamanya
dan tegas dalam lembut
dan keimanan dalam keyakinan
dan haus dalam ilmu
dan khawatir di dalam senang
dan dermawan dalam ilmu
(alhadits Riwayat AlHakim)
1). Kuat agamanya
Artinya orang beriman itu pemahaman agamanya kuat, sehingga punya prinsip yang dipegang teguh dari hatinya dan diwujudkan dalam ucapan, sikap dan tindakan. Dengan kuatnya prinsip itu sehingga tidak mudah terpengaruh oleh godaan, rayuan yang berakibat rusaknya keimanan.
2).Tegas dalam lembut
Artinya di samping tegas dalam menegakkan amar ma'ruf maupun nahi mungkar, tapi tetap lembut dalam bersikap maupun berperilaku, juga dalam beramar ma'ruf nahi munkar, terutama lembut terhadap saudara kaum muslimin. Seperti yang di contohkan oleh nabi SAW, bahwa disamping ketegasannya beliau sebagai panglima perang, tapi beliau terkenal kelembutannya dalam memimpin. Bahkan ada riwayat hadits yg mengatakan bahwa beliau pernah sengaja memendekkan bacaan sholatnya saat mendengar anak kecil menangis, hal tersebut beliau lakukan karena kuatir akan memberatkan ibunya.
3). Keimanan dalam keyakinan.
Setelah akalnya terpuaskan oleh kebenaran Islam, maka keimanannya menguat dalam keyakinannya, termasuk keyakinan tentang berita ahirat, dan menancap kuat dalam hatinya, sehingga tercermin dalam perbuatannya yang hanya tunduk dan patuh memegang teguh seluruh hukum-hukum islam, tak ada tapi maupun nanti, melainkan mensegerakan pelaksanaannya. sesuai dengan yang telah disyari'atkan dalam Qur'an dan As Sunah.
4). Haus dalam ilmu.
Orang beriman akan selalu haus dalam ilmu yang didapatkan dari mengkaji Kitab suci Al Qur'an dan Hadits. Setiap kali mengkaji, semakin memuaskan akalnya, semakin kurang dan semakin penasaran terhadap ilmu selanjutnya. Serta menambah kekaguman dan kepercayaannya pada sang pencipta, hingga hatinyapun merasakan ketenteraman dan ketenangan di bawah naunganNya. Hal itu yang membuatnya selalu haus untuk mengkaji ilmu Qur'an dan Sunah lebih dalam dan lebih banyak.
5). Khawatir dalam senang.
Orang beriman selalu berhati-hati dalam setiap ucapan, gerak langkah perbuatan dan tingkah lakunya. Karena takut akan tererumus ke dalam keburukan Tidak terlena dan asik dalam kesenangan. Sering mukhasabah dengan dirinya. Dia senantiasa takut melakukan dosa yang mengundang murkanya Alloh. Khawatir jika ibadahnya tidak di terima Alloh, sehingga selalu memohon hidayah dariNya, Apa-apa yang dia jalani, dia perhitungkan halal dan haramnya. Dan meninggalkan apa-apa yang disukai jika hal itu melanggar syari'at. Walau begitu, ia tidak terbebani, serta senang menjalaninya semata-mata untuk meraih ridho Alloh SWT.
6. Dermawan dalam ilmu.
Disamping haus dalam ilmu, setelah mendapatkan ilmu, orang beriman sangat senang mendermakan ilmunya kepada orang lain. Agar orang lainpun paham dan sama-sama selamat hidupnya baik didunia maupun dibahirat.
Pedomannya antara lain adalah :
Sabda Rosululloh :
Sampaikanlah dariku, meskipun satu ayat.” (HR. Bukhari no. 3461)
Juga sabda Rosul (yang artinya)
Sampaikan yang benar meskipun pahit.
Dan firman Alloh (yang artinya ):
Dan orang-orang yang beriman laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lainnya. Mereka menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah dan sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
(QS At Taubah:71)
Begitulah alasan kenapa orang beriman selalu ingin dan harus menyampaikan ilmu kepada orang lain, yaitu karena kepatuhannya pada perintah syari'atNya
🌸 Jadi orang beriman itu berahlak islamiyah, segala perilaku dan pemikirannya bersandarkan pada hukum-hukum Islam. Dia sadar betul bahwa hidup dan matinya hanyalah untuk Islam. Agama yang sempurna, penyempurna bagi agama-agama sebelumnya.
Untuk itu, tetaplah semagat mencari ilmu untuk meneguhkan keimanan dan ketaqwaan kita.
Wallohua'lam bishowab
Indrarini 260120
#SemArt (Semangat Mengaji Artamita)