Monday, January 27, 2020

Tabi'at Orang Beriman, Seperti Apa ? Ini Salah Satunya

Orang iman selalu haus akan ilmu. (gambar : ilustrasi)
KITAB TA'SISU HIMATI
LPM : 35

Wa qola Rosulullohi SAW inna min achlaqil mu'min quwwatan fii diin wa khazman fii linin wa imanan fii yaqin wa khirshon fii 'ilmin wa syafaqotan fii miqotin wa khilman fii 'ilmin.

Yang artinya :
Dan bersabda Rosulullohi SAW sesungguhnya dari (sebagian) akhlaknya org iman 
kuat dalam agamanya
dan tegas dalam lembut
dan keimanan dalam keyakinan
dan haus dalam ilmu
dan khawatir di dalam senang
dan dermawan dalam ilmu
(alhadits Riwayat AlHakim)

1). Kuat agamanya
Artinya orang beriman itu pemahaman agamanya kuat, sehingga punya prinsip yang dipegang teguh dari hatinya dan diwujudkan dalam ucapan, sikap dan tindakan. Dengan kuatnya prinsip itu sehingga tidak mudah terpengaruh oleh godaan, rayuan yang berakibat rusaknya keimanan.

2).Tegas dalam lembut
Artinya di samping tegas dalam menegakkan amar ma'ruf maupun nahi mungkar, tapi tetap lembut dalam bersikap maupun berperilaku, juga dalam beramar ma'ruf nahi munkar, terutama lembut terhadap saudara kaum muslimin. Seperti yang di contohkan oleh nabi SAW, bahwa disamping ketegasannya beliau sebagai panglima perang, tapi beliau terkenal kelembutannya dalam memimpin. Bahkan ada riwayat hadits yg mengatakan bahwa beliau pernah sengaja memendekkan bacaan sholatnya saat mendengar anak kecil menangis, hal tersebut beliau lakukan karena kuatir akan memberatkan ibunya.

3). Keimanan dalam keyakinan.
Setelah akalnya terpuaskan oleh kebenaran Islam, maka keimanannya menguat dalam keyakinannya, termasuk keyakinan tentang berita ahirat, dan menancap kuat dalam hatinya, sehingga tercermin dalam perbuatannya yang hanya tunduk dan patuh memegang teguh seluruh hukum-hukum islam, tak ada tapi maupun nanti, melainkan mensegerakan pelaksanaannya. sesuai dengan yang telah disyari'atkan dalam Qur'an dan As Sunah.

4). Haus dalam ilmu.
Orang beriman akan selalu haus dalam ilmu yang didapatkan dari mengkaji Kitab suci Al Qur'an dan Hadits. Setiap kali mengkaji, semakin memuaskan akalnya, semakin kurang dan semakin penasaran terhadap ilmu selanjutnya. Serta menambah kekaguman dan kepercayaannya pada sang pencipta, hingga hatinyapun merasakan ketenteraman dan ketenangan di bawah naunganNya. Hal itu yang membuatnya selalu haus untuk mengkaji ilmu Qur'an dan Sunah lebih dalam dan lebih banyak.

5). Khawatir dalam senang.
Orang beriman selalu berhati-hati dalam setiap ucapan, gerak langkah perbuatan dan tingkah lakunya. Karena takut akan tererumus ke dalam keburukan Tidak terlena dan asik dalam kesenangan. Sering mukhasabah dengan dirinya. Dia senantiasa takut melakukan dosa yang mengundang murkanya Alloh. Khawatir jika ibadahnya tidak di terima Alloh, sehingga selalu memohon hidayah dariNya, Apa-apa yang dia jalani, dia perhitungkan halal dan haramnya. Dan meninggalkan apa-apa yang disukai jika hal itu melanggar syari'at. Walau begitu, ia tidak terbebani, serta senang menjalaninya semata-mata untuk meraih ridho Alloh SWT.

6. Dermawan dalam ilmu.
Disamping haus dalam ilmu, setelah mendapatkan ilmu, orang beriman sangat senang mendermakan ilmunya kepada orang lain. Agar orang lainpun paham dan sama-sama selamat hidupnya baik didunia maupun dibahirat.
Pedomannya antara lain adalah :
Sabda Rosululloh :
Sampaikanlah dariku, meskipun satu ayat.” (HR. Bukhari no. 3461)
Juga sabda Rosul (yang artinya)
Sampaikan yang benar meskipun pahit.

Dan firman Alloh (yang artinya ):
Dan orang-orang yang beriman laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lainnya. Mereka menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah dan sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
(QS At Taubah:71)
Begitulah alasan kenapa orang beriman selalu ingin dan harus menyampaikan ilmu kepada orang lain, yaitu karena kepatuhannya pada perintah syari'atNya

🌸 Jadi orang beriman itu berahlak islamiyah, segala perilaku dan pemikirannya bersandarkan pada hukum-hukum Islam. Dia sadar betul bahwa hidup dan matinya hanyalah untuk Islam. Agama yang sempurna, penyempurna bagi agama-agama sebelumnya.

Untuk itu, tetaplah semagat mencari ilmu untuk meneguhkan keimanan dan ketaqwaan kita.

Wallohua'lam bishowab
Indrarini 260120

#SemArt (Semangat Mengaji Artamita)

Tuesday, December 31, 2019

PERTEMUANKU DENGAN ARTAMITA

Belajar memahami pedoman umat (Qur'an dan Hadits) dengan system Artamita (arti kata demi kata)

Diawali dengan kebingunganku memiih dua kajian yang sama-sama menarik, ahirnya aku memilih salah satunya, dan disitulah awal pertemuanku dengan Artamita. Siapa dan bagaimana Artamita ? Yuuuk.. kita simak.

Artamita adalah suatu metode belajar dalam mendalami Al Qur'an dan As Sunah (hadits). Dengan mengetahui arti tiap kata demi kata dalam bahasa Arab dari Kitabillah (kitab suci Al-Quran) dan Sunah nabi (kitab Hadits2) beserta keterangannya.

Seputar Prosedur Kajian Artamita , klik link di bawah ini 

Prosedur Kajian Artamita

Kenapa Al Qur'an dan As Sunah harus di pelajari ? Karena keduanya merupakan sumber hukum dan peraturan yang hakiki dalam kehidupan manusia, yang berasal bukan sekedar dari kecerdasan otak manusia, tapi dari wahyu ilahi. Tidak ada peraturan maupun hukum yang lebih tinggi dari keduanya. Mengatur kehidupan manusia dan alam semesta mulai dari bangun tidur masuk kamar kecil, sampai meninggal dunia untuk masuk kedalam surga. Sehinga tidak ada keraguan padanya untuk mempelajari sebagai pedoman hidup, demi selamatnya kehidupan dunia serta ahirat.

Hal yang menarik dalam majelis Artamita adalah bahwa dalam setiap kajian, selalu membahas dalil, dari cara mengartikan kata demi kata, hingga mengupas tuntas makna dari dalil tersebut. Sehingga kita akan paham apa maksut dari perintah Alloh yang sebenarnya. Bukan sekedar kata ustadz juga bukan sekedar kata nenek moyang leluhur kita. Yang ahirnya kitapun bisa menjalankan apa-apa yang di perintahkan Alloh dengan penuh keyakinan akan kebenarannya, juga semangat yang tinggi demi pengabdian pada Robb kita semata-mata untuk meraih ridhoNYA.

Dengan terus menerus latihan mengartikan kata demi kata dalam dalil-dalil yang kita jumpai, ternyata tidak terasa kita telah belajar tiga tahap sekaligus yaitu mendengar melihat dan menulis. Sehingga dalam waktu yang tidak lama, kita telah mengenal akrab arti kata demi kata dalam Al Qur'an dan Hadits. Dan tidak disadari, lama-lama hafal bahasa arab dasar yang dampaknya akan memudahkan kita dalam membaca dan memahami kitab manapun dalam bahasa arab, in syaa Alloh.

Begitu pentingnya kita belajar hingga Rosulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim (HR. Ibnu Majah no.224)

Rosululloh menyatakan wajib setiap muslim artinya tidak bisa ditinggalkan, juga tidak bisa diwakilkan sebagaimana beliau menyatakan wajibnya sholat.

Dan masih banyak lagi dalil-dalil yang menyatakan wajibnya menuntut ilmu, yaitu ilmu yang sesuai dengan syari'at, juga keutamaan-keutamaannya.

Wallohua'lam


Pertemuan dengan saudara sesama santri artamita, meninggalkan kerinduan yang selalu dikenang.